Belitang, Kota Terpadu Mandiri

Belitang merupakan salah satu Kota Terpadu Mandiri (KTM)  di Indonesia yang di resmikan pada tanggal 17 Januari 2007 oleh Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi yang diwakili Dirjen P2MKT Departemen Transmigrasi Bapak Joko Sidik Pramono.Masih banyak orang yang belum tahu dimana itu Belitang. Padahal Belitang merupakan lumbung beras di Sumatera Selatan. Ya maklumlah karena Belitang hanya wilayah kecamatan di kabupaten OKU TIMUR provinsi Sumatera Selatan.



Profil kawasan KTM Belitang
Belitang adalah satu dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Mayoritas penduduknya merupakan warga transmigrasi yang sudah bertahun-tahun tinggal di tempat ini. Kecamatan Belitang yang beribu kota Gumawang berjarak sekitar 360 kilometer dari ibu kota Sumatera Selatan. Hampir seluruh wilayahnya dipenuhi hamparan padi yang tumbuh subur dan hijau Dengan aliran air dari pembagian irigasi sungai Komering yang sehari-sehari menyirami ribuan hektar sawah.
Gambaran umum kawasan Belitang dengan luas 135.056 Ha yang meliputi 5 kecamatan (Belitang, Belitang II, Belitang III, Madang Suku I dan Semendawai Suku III), dengan batas sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Semendawai Barat, Semendawai Suku III, Cempaka dan Semendawai Timur OKI. Sebelah selatan berbatasan dengan propinsi Lampung Kecamatan Madang Suku II dan Madang Suku III. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Lempuing Kabupaten OKI. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten OKI.

Iklim dan Letak Geografis.
Iklim di Kabupaten OKUTimur Kecamatan Belitang termasuk tropis basah dengan variasi curah hujan antara 2.554 – 3.329 mm/tahun. Topografi di wilayah Kabupaten OKU Timur Kecamatan Belitang dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (Peneplain Zone), bergelombang (Piedmont Zone), dan berbukit (Hilly Zone). Dengan lokasi antara 3, 40” LU sampai 4, 55” LU dengan ketinggian 42– 87 m DPL (Diatas Permukaan Laut).

Sentra Pertanian

Pertanian kawasan KTM Belitang yang berjarak ± 120 kilometer dari Kota Palembang, yang selama ini dijuluki Lumbung Padi Sumatera Selatan mayoritas penduduknya memiliki sawah beririgasi cukup luas, yakni lebih dari 26.047 Ha. Selain persawahan, Belitang juga banyak terdapat ladang dengan luas 25.000 Ha, perkebunan 28.093 Ha, pemukiman 26.000 Ha, Belukar 26.000 Ha, Hutan rawa 4.000 Ha. Hingga sekarang ini Komoditi unggulan Belitang merupakan hasil dari pertanian Padi dan perkebunan karet.

Budaya kawasan KTM Belitang, secara garis besar, budaya di Belitang lebih dominan dari budaya orang-orang pendatang (transmigrasi khususnya orang jawa) Berbagai pertunjukan seni tradisional masih terus digelar misalnya dari pertunjukan pagelaran wayang kulit yang biasa ditanggap pada saat acara pernikahan, khitanan, atau lainnya misal kegiatan adanya bersih desa yang biasa disebut oleh masarakat sekitar adalah “Rasulan” dengan di adakannya pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Selain pagelaran wayang kulit budaya di daerah belitang masih terus digelar misalnya seperti jatilan dan ketoprak.Sementara untuk budaya suku asli sendiri sudah hampir tidak terlalu menonjol. Yang saya ketahui , budaya suku asli Belitang yang masih ada hanyalah ”lempar selendang”.

Kondisi Lalulintas
Untuk Kondisi lalu lintas sendiri di Belitang masih semrawut seperti yang terjadi di simpang empat Pasar Gumawang, Kecamatan Belitang I, Kabupaten OKUT. Mungkin dikarenakan belum maksimalnya upaya penanganan dari intansi terkait. Padahal, jumlah kendaraan yang melintas di kawasan tersebut sangat padat., jika tidak diatasi akan berdampak pada rawannya kecelakaan. Sejumlah kendaraan baik kendaraan roda empat, roda dua, becak dan sepeda berjubel di kawasan tersebut. Padahal Kota Gumawang Kecamatan Belitang merupakan pusat Kota Terpadu Mandiri (KTM). Namun, dari segi pengaturan lalu lintas masih semrawut dan kacau. Kalau bisa Gumawang ini dibenahi. Dinas Perhubungan (Dishub) harus terjun dan menempatkan anggotanya masing-masing. dengan kondisi seperti ini merupakan kewajiban instansii terkait untuk segera menertibkan kondisi lalu lintas di kawasan Belitang.

Penutup
Terimakasih telah membaca cerita tentang kampungku Belitang, So Bagi teman-teman yang sekarang sedang menempuh study di luar daerah, mari dengan ilmu yang kita peroleh, kita bangun bersama kota tercinta kita,, supaya lebih dikenal oleh masyarakat luas…
“Maju Terus Belitang Kota Terpadu Mandiri”

No comments:

Post a Comment