Mekanisme Kompilasi Aplikasi Java

Proses pembuatan aplikasi Java pertama kali dilakukan dengan pengetikan kode sumber Java pada suatu file berakhiran ‘.java’. File yang digunakan sebagai kode sumber Java adalah file teks biasa sehingga dalam penulisannya dapat mempergunakan beragam teks editor seperti notepad, editplus, ultraedit dan lainnya. Namun demikian saat ini telah tersedia Java IDE (Integrated Development Environment) baik yang gratis maupun komersil yang dapat mempermudah penulisan aplikasi Java seperti Sun NetBean, Sun Forte, dan Borland JBuilder. Yang perlu diperhatikan, penamaan file tersebut harus sama dengan nama class yang ditulis didalamnya. Penamaan ini bersifat case-sensitive.

Tahap selanjutnya adalah tahap kompilasi. Pada tahap ini, file sumber akan dibaca dan diterjemahkan oleh Kompiler Java. Jika tidak terdapat kesalahan pada file sumber maka akan dibuat suatu file objek yang merupakan kodefikasi dari file sumber itu sendiri. File objek ini memiliki akhiran ‘.class’ dan disebut byte-code. File inilah yang merupakan file aplikasi Java yang dapat dieksekusi.
File-file byte-code yang dihasilkan dapat dipaketkan dalam satu file tunggal yang memiliki akhiran ‘.jar’, file ini disebut ‘Java Archive’. Selain keuntungan dalam hal menyatukan secara fisik file-file aplikasi Java, proses pemaketan ini juga akan melakukan kompresi sehingga dapat memperkecil ukuran secara keseluruhan. Java archive ini dikembangkan dari teknologi yang dipakai dalam kompresi ZIP.
Setelah dipaketkan, byte-code yang terdapat didalamnya tetap dapat dijalankan seperti biasa sehingga tidak perlu meng-ekstrak kembali dari paket tersebut untuk menggunakannya.

No comments:

Post a Comment